ALGA MAKROSKOPIS
Hak cipta oleh:
Mahasiswa FFS UHAMKA
Amalia Intan Permatasari
|
( 1204015022 )
|
Dian Intannya Permatasari
|
(1204015108)
|
Amalia Tusaripah
|
( 1204015023 )
|
Diana Dwi Apriliana
|
(1204015110)
|
Amik Siti Widawati
|
( 1204015024 )
|
Diana Elmasari Indah
|
(1204015111)
|
Andini Septiana Sari
|
( 1204015025 )
|
Elsa Wulansari
|
(1204015149)
|
Anisa Irene Sundari
|
( 1204015031 )
|
Endah Dwi Astuti
|
(1204015150)
|
Annisa Farah Rianty
|
( 1204015032 )
|
Fajar Ade Kurniawan
|
(1204015163)
|
Cipto Suriantika
|
(1204015080 )
|
Karlia Komalasari
|
(1204015214)
|
Dara Iman Sari
|
( 1204015085 )
|
A.
KLASIFIKASI ALGA
Sistem
klasifikasi algae ada bermacam-macam. Seiring dengan majunya ilmu pengetahuan
terutama dalam penelitian fisiologi, biokimia, dan penggunaan mikroskop
elektron, maka klasifikasi algae ke dalam divisinya, kini didasarkan pada:
1.
pigmentasi,
2.
hasil fotosintesis,
3.
Flagelasi
4.
sifat fisik dan kimia dinding sel,
5.
ada atau tidak adanya inti sejati.
Atas dasar hal tersebut, Smith membagi algae menjadi;
Divisi: Chlorophyta, Euglenophyta, Pyrrophyta, Chrysophyta, Phaeophyta,
Rhodophyta dan Cyanophyta. Pyrrophyta, Chrysophyta,dan Euglenophyta termasuk
Protista (Protista algae); Cyanophyta termasuk Monera.
B.
PENGERTIAN ALGA MAKROSKOPIS
Alga merupakan tumbuhan thallus yang tidak mempunyai
akar,batang,daun,dan bunga. Struktur perkembangbiakannya hamper selalu bersel
tunggal,jika ada yang bersel banyak setiap komponen sel membentuk satuan
reproduksi baiksebagai zoospore maupun gamet. Alat reproduksi tidak memiliki
lapisan luar yang terdiri atas sel-sel steril.Alga tidak pernah menghasilkan
embrio, yaitu zigotnya tidak pernah berkembang menjadi tumbuhan muda yang
bersel banyak ketika masih terbungkus oleh alat kelamin betina.
C.
KELOMPOK-KELOMPOK
ALGA
Kelompok
alga terbagi menjadi dua divisi yaitu :
1.
Alga
Prokariotik
2.
Alga
Eukariotik
a.
Alga
Prokariotik
Alga biru-hijau
kini dimasukkan sebagai bakteri sehingga dinamakan Cyanobacteria(bakteri
biru-hijau,dulu disebut Cyanophyceae) dengan demikian,sebutan “alga’’ menjadi
tidak valid, Cyanobacteria memiliki struktur sel prokariotik seperti halnya
bakteri, namun mampu melakukan fotosintesis langsung karena memiliki
klorofil.Sebelumnya,alga ini bersama bakteri masuk ke dalam kerajaan
monera.Akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya diketahui bahwa ia lebih
banyak memiliki karakteristik bakteri sehingga dimasukkan ke dalam kelompok
baltei benar(Eubacteria).Sebagai tambahan, beberapa kelompok organisme yang
sebelumnya sebagai bakteri,sekarang malah dipisahkan menjadi kerajaan sendiri
,Archaea.
b. Alga
Eukariotik
Jenis- jenis alga lainnya memiliki
struktur sel eukariotik dan mampu berfotosintesis,entah dengan klorofil maupun
dengan pigmen-pigmen lain yang membantu
dalam asimilasi energy.
Dalam taksonomi paling modern ,alga-alga eukariotik
meliputi filum/division berikut ini:
1.
Archaeplastida:
Regnum Viridiplantae atau Plantae (tumbuhan) :
o
Fillum
Chlorophyta (alga hijau)
o
Fillum
Charophyta (alga hijau berkarang)
2.
Archaeplastida : Regnum incertae sedis
o
Fillum Rhodophyta(alga
merah)
3.
Archaeplastida :
Regnum incertae sedis
o
Fillum
Glaucophyta
4.
Superregnnum
Caboza:Regnum Excavata
5.
Superregnum
Cabozoa : Regnum Rhizaria
o
Fillum Cercozoa
(kelas Cholorarachnia)
Kelompok Alga berdasarkan dominansi
pigmennya.
Berdasarkan dominansi pigmennya,alga dapat dibedakan
menjadi alga cokelat, alga merah, alga keemasan, diatom, dan alga hijau.
A. Alga Cokelat (Phaeophyta)
Warna alga cokelat ditimbulkan oleh adanya pigmen
cokelat (fukosantin) yang secara dominan menyelubungi warna hijau dari
klorofil pada jaringan. Selain fukosantin, alga cokelat juga mengandung pigmen
lain seperti klorofil a, klorofil c, violasantin, beta-karoten, dan
diadinosantin.
Alga cokelat
merupakan alga yang memiliki talus terbesar dibandingkan jenis alga
lainnya.Pada kondisi yang sesuai, Macrocystis sp. atau alga cokelat
raksasa dapat mencapai panjang 100 meter dan kecepatan tumbuh mencapai 15 cm
per hari.Alga cokelat yang sering ditemukan di tepi pantai sedang mengalami
fase diploid dari siklus hidupnya.
a) Ciri-ciri alga cokelat
Ciri-ciri alga cokelat adalah sebagai berikut:
a. Ukuran talus
mulai dari mikroskopis sampai makroskopis. Berbentuk tegak, bercabang, atau
filamen tidak bercabang.
b. Memiliki
kloroplas tunggal. Ada kloroplas yang berbentuk lempengan diskoid (cakram) dan
ada pula yang berbentuk benang.
a. Memiliki
pirenoid yang terdapat di dalam kloroplas. Pirenoid merupakan tempat menyimpan
cadangan makanan. Cadangan makanan yang terdapat pada alga ini berupa laminarin.
b. Bagian dalam
dinding sel tersusun dari lapisan selulosa, sedangkan bagian luar tersusun dari
gumi. Pada dinding sel dan ruang antarsel terdapat asamalginat (algin).
c. Mempunyai
jaringan transportasi air dan zat makanan yang analog dengan jaringan
transportasi pada tumbuhan darat.
a) Habitat
Alga cokelat
umumnya hidup di air laut, terutama laut yang bersuhu agak dingin dan
sedang.Hanya ada beberapa jenis alga cokelat yang hidup di air tawar.
Di daerah
subtropis, alga cokelat hidup di daerah intertidal, yaitu daerah literal sampai
sublitoral. Di daerah tropis, alga cokelat biasanya hidup di kedalaman 220
meter pada air yang jernih.
b) Cara Hidup
Alga cokelat
bersifat autotrof.Foto-sintesis terjadi di helaian yang menyerupai daun.Gula
yang dihasilkan ditransportasikan ke tangkai yang menyerupai batang.
c) Peranan Alga Coklat dalam kehidupan
Alga cokelat
bermanfaat bagi industri makanan dan farmasi.Algin (asam alginat) yang
merupakan bagian koloid dari alga cokelat digunakan dalam pembuatan es krim,
pil, tablet, salep, obat pembersih gigi, losion, dan krem sehabis
bercukur.Selain itu, alga cokelat digunakan untuk makanan ternak dan sebagai
pupuk karena kandungan nitrogen dan kaliumnya cukup tinggi sedangkan fosfornya
rendah.
d) Reproduksi
Reproduksi
pada alga cokelat terjadi secara aseksual dan seksual.Reproduksi aseksual
dengan pembentukan zoosporaberflagela dan fragmentasi, sedangkan
reproduksi seksual terjadi secara oogami atau isogami.Reproduksi
seksual alga cokelat hampir serupa dengan pembiakan generatif tumbuhan tingkat
tinggi.Contohnya adalah reproduksi pada Fucus vesiculosus. Selain
berkembang biak secara aseksual dengan fragmentasi, Fucus vesiculosus juga
berkembang biak dengan cara seksual dengan oogami.
Proses
oogami adalah sebagai berikut. Ujung lembaran talus yang fertil membentuk reseptakel,
yaitu badan yang mengandung alat pembiak.Di dalam reseptakel terdapat
konseptakel yang mengandung anteridium yang menghasilkan sel kelamin jantan
(spermatozoid) dan oogonium yang menghasilkan sel telur dan
benang-benang mandul (parafisis).
Anteridium berupa sel-sel berbentuk jorong yang
terletak rapat satu sama lain pada filamen pendek bercabang-cabang yang muncul
dari dasar dan tepi konseptakel. Tiap anteridium menghasilkan 64 spermatozoid.
Oogonium
berupa badan yang duduk di atas tangkai.Oogonium jumlahnya sangat banyak dan
tiap oogonium mengandung 8 sel telur. Akan tetapi, hanya 40% dari sel telur
yang dapat dibuahi dan hanya 1 atau 2 dari setiap 100.000 spermatozoid dapat
membuahi sel telur. Zigot lalu membentuk dinding selulosa dan pektin, kemudian
melekat pada suatu substrat dan tumbuh menjadi individu baru yang diploid.
Contoh alga
cokelat, antara lain:
a) Fucus serratus
b) Macrocystis pyrifera
c) Sargassum vulgare
d) Turbinaria decurrens
Poin kunci
Phaeophyta memiliki pigmen dominan fukosantin,
bertalus terbesar di antara alga yang ada, dan memilliki pirenoid untuk
menyimpan laminari di ruang antarsel.
Berikut ini akan kita bahas salah satu jenis alga
cokelat, yaitu Sargassum. Sargassum merupakan genus dengan anggota lebih
dari 150 spesies.Alga ini banyak terdapat di perairan tropis dan subtropis,
misalnya lautan Atlantik sebelah barat, yaitu laut Sargasso.
Sargassum muticum adalah
salah satu contoh gulma laut yang berasal dari Jepang.Saat ini, alga tersebut
sudah tersebar di pantai barat Amerika Utara dan Inggris.
Ciri-ciri Sargassum :
1) bentuk talus
seperti pohon
2) batang utama
pipih, mempunyai bagian seperti daun di sisi samping
3) kantong
udara berbentuk bulat
4) reseptakel
mempunyai modifikasi cabang yang berbentuk bulat Sargassum
5) konseptakel terdapat di ujung cabang-cabang
6) hidup di
daerah literal dan sublitoral
7) hidup
melayang di air atau melekat pada substrat.
Sargassum
yang hidup melayang tidak dapat bereproduksi secara seksual tetapi dapat
melakukan fragmentasi.
B.Alga Merah
(Rhodophyta)
Alga merah berwarna merah sampai ungu, tetapi ada juga yang lembayung atau
kemerah-merahan.Kromatofora berbentuk cakram atau lembaran dan mengandung
klorofil a, klorofil b, serta karotenoid. Akan tetapi, warna lain tertutup oleh
warna merah fikoeritrin sebagai pigmen utama yang mengadakan fluoresensi. Jenis
Rhodophyta tertentu memiliki fikosianin yang memberi warna biru.
a) Ciri-ciri alga merah
a. Talus berupa helaian atau berbentuk seperti pohon. Banyak alga merah yang
tubuhnya dilapisi kalsium karbonat.
b. Tidak memiliki flagela.
c. Dinding sel terdiri dari komponen yang berlapis-lapis. Dinding sel sebelah
dalam tersusun dari mikrofibril, sedangkan sisi luar tersusun dari lendir.
Komponen kimia mikroribril terutama adalah xilan, sedangkan komponen
kimia dinding mikrofibril luarnya adalah manan. Dinding sel alga merah
mengandung polisakarida tebal dan lengket yang bernilai komersial.
d. Alga merah Laurencia sp.
e. Memiliki pigmen fotosintetik fikobilin dan memiliki pirenoid yang terletak
di dalam kloroplas. Pirenoid berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan atau
hasil asimilasi. Hasil asimilasinya adalah sejenis karbohidrat yang disimpan
dalam bentuk tepung fluorid, fluoridosid (senyawa gliserin dan galaktosa), dan
tetes minyak. Tepung fluorid jika ditambah lodium menunjukkan warna
kemerah-merahan.
b) Cara hidup
Alga merah umumnya
bersifat autotrof. Akan tetapi ada pula yang heterotrof, yaitu yang tidak
memiliki kromatofora dan biasanya bersifat parasit pada alga lain
c) Habitat
Alga merah umumnya hidup di laut yang dalam, lebih dalam daripada tempat
hidup alga cokelat.Sepertiga dari 2500 spesies yang telah diketahui, hidup di
perairan tawar dan ada juga yang hidup di tanah.Biasanya organisme ini
merupakan penyusun terumbu karang laut dalam.
Alga merah berperan penting dalam pembentukan endapan berkapur, baik di
lautan maupun di perairan tawar.
d) Reproduksi
Alga merah dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual.Reproduksi
seksual terjadi melalui pembentukan dua anteridium pada ujung-ujung cabang
talus.Anteridium menghasilkan gamet jantan yang disebut spermatium.
Gametangium betina disebut karpogonium yang terdapat pada ujung cabang
lain.
Karpogonium terdiri
dari satu sel panjang.Bagian karpogonium bawah membesar seperti botol,
sedangkan bagian atasnya membentuk gada atau benang dan dinamakan trikogen.Inti
sel telur terdapat di bagian bawah yang membesar seperti botol.
Spermatium mencapai trikogen karena terbawa air (pergerakan secara pasif).
Spermatium kemudian melekat pada trikogen.Setelah dinding perlekatan terlarut,
seluruh protoplasma spermatium masuk dalam karpogonium.Setelah terjadi
pembuahan, terbentuklah sumbat di bagian bawah.karpogonium.Sumbat itu
memisahkan karpogonium dan trikogen. Zigot hasil pembuahan akan membentuk
benang-benang sporogen. Dalam sel-sel di ujung benang sporogen itu, terbentuk
spora yang masing-masing memiliki satu inti dan satu plastida; spora tersebut
dinamakan karpospora.Karpospora akhirnya keluar dari sel-sel ujung benang
sporogen sebagai protoplasma telanjang berbulu cambuk.Karpospora ini mula-mula
berkecambah menjadi protalium yang akhirnya tumbuh menjadi individu baru
lengkap dengan alat-alat generatifnya.
Reproduksi aseksual terjadi dengan membentuk tetraspora. Tetraspora
akan menjadi gametangium jantan dan gametangium betina. Gametangium jantan dan
betina akan bersatu membentuk karposporofit. Karposporofit kemudian
menghasilkan tetraspora, Contoh anggota-anggota Rhodophyta antara lain: Corrallina,
Palmaira, Batrachospermum moniliforme, Gelidium, Gracilaria, Eucheuma, dan
Scicania furcellata.
e) Peranan alga merah dalam kehidupan
Alga merah jenis
tertentu dapat menghasilkan agar yang dimanfaatkan antara lain sebagai bahan
makanan dan kosmetik, misalnya Eucheuma spinosum. Di beberapa negara,
misalnya Jepang, alga merah ditanam sebagai sumber makanan. Selain itu juga
dipakai dalam industri agar, yaitu sebagai bahan yang dipakai untuk
mengeraskan/memadatkan media pertumbuhan bakteri. Beberapa alga merah yang
dikenal dengan sebutan alga koral menghasilkan kalsium karbonat di dinding
selnya.Kalsium karbonat ini sangat kuat dalam mengatasi terjangan
ombak.Kelebihan ini menjadikan alga kural memiliki peran penting dalam
pembentukan terumbu karang (Campbell et al. 2003; Solomon et al. 2005).
Poin kunci
Rhodophyta berpigmen dominan fikoeritrin, mempunyai pirenoid untuk
menyimpan tepung fluorid dan fluoridosid. Alga merah tidak menghasilkan sel
yang motil
C.alga Keemasan
(Chrysophyta)
Chrysophyta diambil
dari kata Yunani chrysos yang berarti emas.Kelompok alga keemasan
memiliki keragaman komposisi pigmen, dinding sel, dan tipe flagela sel. Alga
keemasan mengandung klorofil a dan c, karoten, dan santofil.
a. Ciri-ciri alga keemasan
Ciri-ciri alga keemasan adalah sebagai berikut :
a) Bentuk talus
ada yang berupa batang atau telapak tangan.
b) Alga
keemasan yang bersel satu ada yang memiliki 2 flagela heterodinamik, yaitu
sebagai berikut.
1. Satu flagela
mempunyai tonjolan seperti rambut yang disebut mastigonema. Flagela seperti ini
disebut pleuronematik.Flagela pleuronematik mengarah ke anterior.
2. Satu flagela
lagi tidak mempunyai tonjolan seperti rambut disebut akronematik,
mengarah ke posterior.
Anggota Chrysophyta dengan berbagai tipe flagela,
yaitu:
a) Synura.
b) Ochromonas,
c) Chromulina,
d) Isochrysis,
e) Chrysochromulina,
f) Prymnesium.
Kedua
flagela heterodinamik ini ada yang hampir sama panjangnya (contohnya pada synura)
ada pula yang sedikit berbeda panjangnya (contohnya pada Ochromonas). Tidak
semua alga.keemasan memiliki flagela heterodinamik, ada pula yang hanya
mempunyai satu flagela atau dua flagela yang sama bentuknya.
c) Pada
kloropas alga keemasan jenis tertentu, ditemukan pirenoid yang merupakan tempat
persediaan makanan. Persediaan makanan berupa krisolaminarin (dahulu disebut
leukosin).Selain itu di dalam vakuola terdapat tetes-tetes minyak.
b. Habitat
Habitatnya di air tawar atau air laut, serta
tempat-tempat yang basah
c. Cara hidup
Alga
keemasan hidup secara autotrof.Artinya dapat mensintesis makanan sendiri karena
memiliki klorofil untuk berfoto-sintesis.Klorofil yang dimilikinya antara lain
klorofil a, klorofil c, dan karotenoid, termasuk juga fukbsantin.
d. Reproduksi
Reproduksi
pada alga keemasan dapat terjadi secara aseksual dan seksual. Reproduksi
aseksual dengan cara membelah diri menghasilkan spora motil berflagela, yang
disebut zoospora. Reproduksi seksual dengan cara membentuk sel khusus yang
disebut auksospora. Auksospora adalah zigot yang dilindungi oleh suatu dinding
sel yang berbeda dengan dinding sel pada umumnya.
e. Peranan alga keemasan dalam kehidupan
Alga
keemasan merupakan penyusun utama plankton yang berperan penting sebagai produsen
di lingkungan perairan laut.
A. Diatom (Bacillariophyta)
Inti sel dan kloropas
diatom berwarna cokelat keemasan, tetapi ada juga yang berwarna hijau
kekuningan atau cokelat tua.Sebagian besar diatom bersifat uni-seluler,
walaupun ada juga yang berkoloni.
a. Ciri-ciri umum diatom
1.
Talus bersel satu.
Struktur talus terdiri dari dua bagian, yaitu wadah (kotak) disebut hipoteka
dan tutupnya disebut epiteka.Epiteka berukuran lebih besar daripada hipoteka.Di
antara dua kotak dan tutup terdapat rafe atau celah, dindingnya
mengandung zat kersik (silika).
2.
Inti sel berada di
pusat sitoplasma,
3.
Kloroplasnya mempunyai
bentuk yang bervariasi, yaitu seperti cakram, seperti huruf H, periferal, dan
pipih.
b. Habitat
Hidup di air tawar, laut, dan daratan yang lembab sebagai plankton atau
bentos.
c. Cara Hidup
Diatom termasuk organisme autotrof karena memiliki pigmen-pigmen
fotosintesis.Pigmen fotosintensisnya adalah klorofil a, klorofil c, karoten,
fukosantin, diatoksantin, dan diadi-noksantin.
Siklus reproduksi aseksual dan seksual pada diatom.
d. Reproduksi
Reproduksi diatom
terjadi secara seksual dan aseksual.Pada saat diatom bereproduksi secara
aseksual melalui mitosis, hipoteka dan epiteka memisah. Setiap bagian akan
membentuk bagian baru di dalam bagian yang lama. Artinya, hipoteka sel lama
menjadi epiteka sel baru dan epiteka sel lama tetap menjadi epiteka sel
baru.Jadi, salah satu sel anakan berukuran tetap, sedangkan satu sel anakan
lainnya berukuran lebih kecil daripada sel induknya.Pembelahan mitosis terus
berlangsung sampai terbentuk sel anakan yang berukuran sekitar 30% dari besar
sel aslinya.Setelah mencapai ukuran minimum tersebut, diatom kemudian
bereproduksi secara seksual.Sel diatom menghasilkan sperma dan telur.Sperma
kemudian bergabung dengan telur membentuk zigot. Zigot akan tumbuh dan
berkembang menjadi berukuran normal seperti aslinya. Setelah diatom mencapai
ukuran normal, diatom akan kembali melakukan reproduksi aseksual melalui
pembelahan mitosis.
e. Peran diatom dalam kehidupan
Diatom yang mati di lautan akan mengendap di dasar laut menjadi tanah
diatom. Tanah diatom berguna sebagai bahan penggosok, bahan pembuat isolasi,
penyekat, dinamit, pembuat saringan, bahan penyadap suara, bahan pembuat cat,
pernis dan piringan hitam.
B. Alga Hijau
(Chlorophyta)
Alga hijau memiliki
pigmen, hasil metabolisme, dan struktur dinding sel yang mirip dengan tumbuhan
darat.Berdasarkan data molekuler saat ini, banyak ilmuwan yang memasukkan
kelompok ini dalam kingdom Plantae.
a. Ciri-ciri alga hijau
Ciri-ciri Chlorophyta adalah sebagai berikut :
a) Ada yang bersel satu, ada yang membentuk koloni.
b) Bentuk tubuhnya ada yang bulat, filamen, lembaran, dan ada yang menyerupai
tumbuhan tinggi.
c) Bentuk dan ukuran kloroplas beraneka ragam, ada yang seperti mangkok, busa,
jala, atau bintang. Di dalam kloroplas terdapat ribosom dan DNA.Selain itu
terdapat pirenoid sebagai tempat penyimpanan hasil asimilasi yang berupa tepung
dan lemak.Organel lainnya adalah badan Golgi, mitokondria, dan retikulum
endo-plasma.
d) Pada sel reproduktif yang motil terdapat pigmen yang disebut stigma (bintik
mata merah).
e) Di dalam sitoplasma sel yang dapat bergerak terdapat vakuola kontraktil,
Vakuola kontraktil berfungsi sebagai alat osmoregulasi.
f) Inti sel alga hijau memiliki dinding, sehingga bentuknya tetap. Inti yang
demikian disebut eukarion.
g) Pada alga hijau yang motil terdapat dua flagela yang sama panjang.
b. Habitat
Habitat alga ini di air
tawar, air laut, dan tanah-tanah yang basah.Ada pula yang hidup di tempat yang
kering.
c. Cara Hidup
Alga hijau hidup secara
autotrof.Alga ini berwarna hijau karena adanya klorofil a, b, beta-karoten, dan
santofil.Ada pula yang bersimbiosis dengan jamur membentuk lumut kerak.
d. Reproduksi
Reproduksi aseksual
terjadi dengan pembentukan zoospora, yaitu spora yang dapat bergerak atau
berpindah tempat.Zoospora berbentuk seperti buah pir yang memiliki dua sampai
empat bulu cambuk, vakuola kontraktil, dan satu bintik mata berwarna merah
(stigma).
Reproduksi seksual berlangsung dengan konjugasi, yaitu bersatunya
zigospora.Zigospora tidak mempunyai alat gerak.
e. Peranan alga hijau dalam kehidupan
Sifat alga hijau yang
autotrof menjadikannya sebagai produsen penting, di manapun habitatnya.
Contoh beberapa jenis alga hijau antara lain Spirogyra,
Volvox, Chlamydomonas, Ulva, dan Stigeoclonium.
Berikut ini akan kita bahas tentang Spirogyra, Ulva, dan Chlorella.
a) Spirogyra
Habitat Spirogyra
adalah di air tawar.Alga ini mudah dikenali karena memiliki kloroplas besar
berbentuk pita melingkar di dalam sel. Reproduksi aseksual dengan fragmentasi,
sedangkan reproduksi seksualnya secara konjugasi.
Proses konjugasi
berlangsung sebagai berikut. Spirogyra yang berbeda jenis berdekatan, kemudian
muncul tonjolan yang saling mendekati hingga bersatu membentuk
pembuluh.Protoplasma dari sel Spirogyra jenis + pindah ke sel Spirogyra jenis
-, sehingga terjadi persatuan plasma (plasmogami) yang kemudian diikuti
persatuan inti (kariogami).Hasil persatuan ini berupa zigospora yang
diploid.Zigospora mengalami meiosis dan terbentuklah empat sel baru yang
diploid.
a. Struktur tubuh Spirogyra,
b. konjugasi pada Spirogyra Dari keempat sel ini, ada satu sel yang tumbuh
menjadi benang Spirogyra.
c. Ulva
Koloni Ulva membentuk suatu lembaran setebal dua sel, lebarnya beberapa cm
dan panjang 30 cm atau lebih.Ulva ditemukan pada air asin dan air payau,
menempel pada kayu-kayuan atau batu-batu karang sepanjang pantai.
Reproduksi aseksualnya dengan zoospora berflagela empat.Reproduksi
seksualnya terjadi dengan bersatunya sel kelamin jantan dan sel kelamin betina
yang masing-masing berbentuk seperti zoospora biasa.Akan tetapi, kedua jenis
kelamin itu berukuran lebih kecil daripada zoospora biasa dan masing-masing
berflagela dua.
d. Chlorella
Chlorella hidup di air tawar, air laut, dan tempat yang basah.Bentuk
Chlorella seperti bola dengan kloroplas berbentuk seperti mangkuk.Chlorella
berpotensi menjadi sumber makanan baru karena beberapa hal berikut:
a. Dalam lingkungan yang baik, perkembangbiakan berlangsung cepat. Suhu ideal
untuk fotosintesisnya ialah sekitar 25 °C.
b. Jika dalam kulturnya dimasukkan zat organik sederhana, yaitu karbon
dioksida dan cahaya, alga ini akan berfotosintesis dan menghasilkan
karbohidrat, protein, serta lemak.
Ulva dan siklus
hidupnya
Jika intensitas cahaya, lama penyinaran, dan mineral yang terdapat dalam
substratnya diatur dengan tepat, alga ini akan menghasilkan karbohidrat,
protein, dan lemak dengan perbandingan yang sesuai dengan kehendak kita.
Mempunyai pigmen
klorofil a, klorofil b, karoten dan xantofil. Ganggang ini juga dapat melakukan
fotosintesis.90% hidup di air tawar dan 10% hidup di laut.Yang hidup di air
umumnya sebagai plankton atau bentos, juga menempel pada batu dan tanah.
Ganggang hijau
merupakan kelompok ganggang yang paling banyak jumlahnya diantara cara
reproduksi dengan fragmentasi dan koyugasi. Contoh:
a. Chlorella : bersel satu, bentuk bulat, kloroplas menyerupai mangkuk atau
lonceng, hidup di air tawar/ laut/ payau/ darat, pembiakan vegetatif dengan
pembelahan sel dan tiap sel membentuk 4 sel anakan. Beberapa ahli beranggapan
ganggang ini dapat dimanfaatkan kelak untuk memproduksi bahan makanan baru bagi
manusia, yakni protein, lemak dan karbohidrat.
b. Ulva : terdapat di dasar pantai berbatu, berupa lembaran yang disebut
selada air dan dapat dimakan.
c. Spiroggyra: berbentuk benang (filamen) silindris, hidup di kolam, sawah
atau perairan yang airnya tidak deras, reproduksi vegetatif dengan fragmentasi,
generatif dengan konyugasi yaitu dua Spirogyra yang bertonjolan berdekatan,
kemudian dua tonjolan bergabung membentuk pembuluh, protoplasma isi sel yang
berlaku sebagai gamet, gamet sel yang satu pindah ke gamet sel yang lain dan
terjadilah plasmogami dan diikuti kariogami, hasil persatuan ini berupa
zigospora diploid, zigospora mengadakan meiosis dan tumbuh menjadi benang baru
yang haploid, dan hanya satu sel yang menjadi individu baru.
d. Chlamidomonas: berbentuk bulat telur dengan dua flagelum, satu vakuola dan
satu nukleus. Ditemukan butir stigma dan pirenoidyang berfungsi sebagai pusat
pembentukan tepung (amilum).Reproduksi dilakukan membelah diri dan konyugasi.
e. Euglena: juga dikelompokan ke dalam protozoa (hewan), karena selain
mempunyai klorofil juga dapat berpindah tempat.
f. Hydrodictyon: ditemukan di air tawar dan koloninya berbentuk jala.
Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi (pemisahan) sel koloni menghasilkan
zoospora, sedang generatif dengan konyugasi sel gamet yang dilepas dari induknya
menghasilkan zigospora.
g. Oedogonium: biasanya melekat pada tanaman air, rumaha siput dan lain-lain.
h. Chara : bentuknya seperti tumbuhan tingkat tinggi, terdapat di air tawar.
Batang beruas-ruas dan tiap ruas bercabang kecil.
Peranan ganggang hijau dalam kehidupan :
1. Menguntungkan :
1. Menguntungkan :
ü sebagai plankton dan merupakan komponen penting dalam rantai makanan air
tawar.
ü dapat dipakai sebagai makanan, misal Ulva dan Chlorella.
ü penghasil O2 dari proses fotosintesis yang diperlukan oleh hewan-hewan air.
1. Merugikan :
ü ganggang hijau dapat mengganggu bila perairan terlalu subur, sehingga air
akan berubah warna dan berbau.
D.
CIRI-CIRI
UMUM ALGA MAKROSKOPIS
1)
Tubuhnya
tersusun dari banyak sel.
2)
Strukturnya
tubuhnya berupa thallus yaitu suatu struktur yang belum dapat dibedakan dengan
jelas antara akar,batang,daun.
3)
Di
dalam sel-sel tubuhnya terdapat pigmen penyerap cahaya yang berupa kloroplas
atau kromatofor.
4)
Bersifat
Autotrof yang dapat menghasilkan zat organic dan oksigen melalui proses
fotosintesis.
5)
Dapat
berkembangbiak dengan cara aseksual dan seksual.
E.
STRUKTUR ANATOMI THALLUS
Struktur
anatomi thallus pada setiap alga makroskopis berbeda-beda.Ada thallus yang
memiliki percabangan dan ada pula yang tidak.
F.
PERCABANGAN
THALLUS
Percabangan Thallus terbagi menjadi:
a) Dichotomus (bercbang
dua terus menerus)
b) Pectinate (berderet
searah pada satu sisi thallus utama)
c) Pinnate (bercabang dua-dua pada
sepanjang thallus utama secara berselang-seling)
d) Verticillate (cabangnya berpusat
melingkari aksis atau sumbu utama)
G.
SIFAT SUBSTANSI
THALLUS
Sifat substansi thallus juga
beraneka ragam, ada yang lunak seperti glatin(gelatininous), mengandung
zat kapur(calcareous), lunak seperti tulang rawan(cartilagineous),dan
berserabut(spongius).
Sebagian besar alga mempunyai
dinding sel yang jelas, tetapi beberapa marga dan sel-sel reproduktif tertentu
tidak mempunyai dinding sel.Materi penyusun dinding alga adalah
:Selulosa,xilan,manan,polisakarida yang mengandung sulfat asam
alginate,protein,silicon,dan
.Dinding sel alga tidak
dibentuk oleh satu senyawa, tetapi merupakan
matriks dari satu materi yang bergantian dengan materi lainnya atau
terbentuk dari lapisan-lapisan berbagai materi yang berbeda.

Semua golongan alga mengandung
klorofil dan beberapa karotenoid.Dalam pigmen karotenoid termasuk karoten dan
xantofil. Disamping pigmen tersebut di atas yang larut dalam pelarut organic,
ada pula pigmen yang larut dalam air, yaitu fikobiliprotein,atau fikobilin. Pigmen
ini terdapat dalam alga biri dan alga merah.
Walaupun alga tidak memiliki organ
batang,akar,daun,dan bunga, namun bentuknya berkisar dari tumbuhan yang bersel
tunggal (mikroskopik) sampai yang bersel banyak (makroskopik) yang sangat
kompleks yang panjangnya mencapai 70 meter. Kaena demikian besarnya kisaran
bentuk alga ,maka bentuk alga dapat dibedakan sebagai berikut.
a.
Bersel
tungal, bersel tunggal yang dapat bergerak contohnya : Chlorella,Synecoccus
b.
Thallus
bersel banyak , dibagi menjadi 5 bentuk sebagai berikut :
c.
Koloni,
Koloni yang dapat bergerak contohnya :Volvox ,Pandorina,Koloni yang kokoid yang
tidak dapat bergerak contohnya Hydrodiction,Pediastrum
d.
Agregat,contohnya
Palmella,Gloeocapsa
e.
Fillament,filament
yang bercabang contohnya Ulothrix,Spirogyra.Fillament yang bercabang ,contohnya
Cladophora.Fillament yang heterotrikos,contohnya
Chaelophora,ectocarpus,Stigeolonium, Parenkim semu contohnya:Nemaliun.
f.
Sipon,contohnya
briopsis,Vancheria
g.
Thallus
parenkim, contohnya Ulva, Porphyra, Panctaria.
Keragaman alga makroskopis relative
rendah dengan jumlah spesies sekitar 8000 spesies.Walaupun alga makroskopis
diketahui menyebar secara luas mulai dari perairan kutub sampai pada perairan tropis
baik di belahan bumi utara maupun di belahan bumi selatan, namun masing-masing
spesies alga makroskopis memiliki daerah persebaran tertentu pada laut-laut di
seluruh belahan dunia.
H.
MACAM-MACAM BENTUK TUBUH ALGA
a. Bentuk
uniseluler: bentuk uniseluler yang berflagela dan yang tidak berflagela.
b. Bentuk
multiseluler:
i.
a. koloni yang motil, b. koloni yang
kokoid
ii.
Agregasi: bentuk palmeloid,
dendroid, dan rizopoidal.
iii.
Bentuk filamentik: filamen
sederhana, filamen bercabang, filamen heterotrikh, filamen pseudoparenkhimatik
yang uniaksial dan multiaksial.
iv.
Bentuk sifon/pipa.
v.
Pseudoparenkhimatik.
I. REPRODUKSI
- Vegetatif: fragmentasi,
pembelahan sel, pembentukan hormogonia.
- Aseksual: pembentukan
mitospora, zoospora, aplanospora, hipnospora, stadium pamela.
Reproduksi
aseksual terjadi melalui pembelahan sel menghasilkan dua sel anak yang
masing-masing akan menjadi individu baru. Reproduksi dengan cara pembelahan sel
umumnya terjadi pada alga bersel tunggal. Alga berbentuk koloni tanpa filamen
atau yang berbentuk filamen umumnya bereproduksi melalui
fragmentasi.Fragmentasi adalah terpecah-pecahnya koloni menjadi beberapa
bagian.
Selain
melalui pembelahan sel dan fragmentasi, alga juga dapat bereproduksi melalui
pembentukan zoospora.Zoospora merupakan sel tunggal yang diselubungi oleh
selaput dan dapat bergerak atau berenang bebas dengan menggunakan satu atau
lebih flagela.Setiap zoospora merupakan calon individu baru.
- Seksual: isogami, heterogami
yang terdiri dari anisogami dan oogami, aplanogami, autogami.
Reproduksi
seksual melibatkan peleburan dua gamet untuk membentuk zigot dan tumbuh menjadi
individu baru.Terdapat dua tipe reproduksi seksual, yaitu isogami dan oogami.
Pada tipe
isogami, gamet jantan dan gamet betina berukuran sama besar dan umumnya dapat
bergerak. Jika zigot hasil peleburan gamet betina dengan jantan mengalami
dormansi, maka disebut zigospora.
Pada tipe
oogami, ukuran gamet jantan berbeda dengan ukuran gamet betina.Gamet betina
atau telur berukuran besar dan tidak bergerak, sedangkan gamet jantan berukuran
kecil dan dapat bergerak.Jika zigot yang terbentuk tidak berkecambah tetapi
mengalami dormansi, maka disebut oospora.
J.
PERGANTIAN KETURUNAN
- Pergantian keturunan
haplobiontik terdiri dari: pergantian keturunan yang haplontik dan
diplontik.
- Pergantian keturunan yang
isomorfik dan heteromorfik.
Klasifikasi alga didasarkan pada
morfologi sel-sel reproduksin, pigmen dalam plastida dari sel vegetatif, dan
macam ,makanan cadangan .Semua alga mengandung klorofil tetapi ada pigmen lain
yang ,menyusun yang terkandung dalam plastida.
Alga yang hidup melayang-layang di permukaan air
disebut neuston, sedangkan yang hidup di dasar perairan disebut bersifat
bentik. Alga yang bersifat bentik digolongkan menjadi :
a.
epilitik (hidup di atas batu)
b. epipalik
(melekat pada lumpur atau pasir)
c. epipitik (melekat pada tanaman)
d. epizoik
(melekat pada hewan).
Berdasarkan habitatnva di perairan, alga dibedakan atas :
a) alga
subaerial, yaitu alga yang hidup di daerah permukaan
b) alga
intertidal, yaitu alga yang secara periodik muncul di permukaan karena naik
turunnya air akibat pasang surut
c) alga sublitoral, yaitu alga yang hidup di
bawah permukaan air
alga edafik, yaitu alga yang hidup di dalam tanah.
Semoga Bermanfaat
Terimakasih
farmasibersamauhamka.blogspot.com
blognya bagus. tapi saya cari anatomi alga keemasan yang lebih sfesifiknya alga genus isochrysis. ada tidak ya ????
BalasHapus